Pages

Kamis, 03 Oktober 2013

Sejarah Singkat Bahasa Jepang

Beragam pendapat mengenai asal mula bahasa jepang, sebagian besar berpendapat bahwa bahasa jepang di turunkan dari bahasa-bahasa Asia Tenggara dan Polinesia, sedangkan sistem penulisannya berasal dari cina, dan sistem penulisan amat dibutuhkan untuk menyebarkan kebijaksanaan yang terkandung dalam sutra.

Korea dan Cina menggunakan bahasa Jepang karena sejarah dimana kedua negara tersebut dahulu pernah dijajah oleh Jepang, sedangkan banyaknya pengguna bahasa Jepang di negara Brazil, dikarenakan banyaknya emigrasi penduduk Jepang ke Brazil pada saat PD.II.
Bahasa Jepang terbagi atas 3 aksara yaitu huruf Hiragana, Katakana dan Kanji. Huruf Hiragana dan huruf Katakana menunjukkan bunyinya, dan umumnya satu Kana mewakili sebuah mora(satuan bunyi bahasa Jepang).
Katakana digunakan untuk menulis nama dan kata-kata asing
Hiragana dipakai untuk menulis partikel bagian dalam kata kerja dan kata sifat yang dapat berubah. Kanji menunjukkan artinya dan juga bunyinya. Pemerintah Jepang membatasi penggunaan kanji yang digunakan sehari-hari sebanyak 1945 huruf.
Satu kalimat bahasa Jepang biasanya ditulis dengan ke 3 aksara tsb. Selain ketiga aksara tsb. kadang-kadang dipakai pula Romaji (huruf Latin), tapi pemakaiannya tidak umum, kecuali untuk papan reklame, penunjuk jalan yang diperuntukkan bagi orang asing.
Karena memiliki 4 aksara yang berbeda, maka sebuah kata dapat dituliskan dalam jenis hurus yang berbeda pula. Latar belakang sejarah bangsa Jepang dalam hubungannya bahasa China di abad 6 s/d 9, kemudian dengan bahasa Portugis di abad 16 dan dengan bahasa Inggris setelah Perang Dunia ke II, menyebabkan banyak bahasa Jepang yang sebetulnya merupakan bahasa serapan.
Bahasa serapan itu kemudian dituliskan ke dalam katakana, contohnya :
Maikaa : my car (mobil saya)
Taimingu : timing (waktu)
Konpyutaa : computer (computer)
Supiido : speed (kecepatan)
Rasshu awaa : rush hour (jam sibuk). 

Sebaliknya banyak pula ungkapan dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Jepang, al : tsunami, futon, sushi, judo, karate, karaoke, honcho. Belajar bahasa Jepang bukanlah perkara mudah, seorang ahli bahasa memerlukan waktu 12 tahun untuk belajar 2.000 jenis huruf kanji yang paling mendasar, bahkan seorang misionaris Portugis yang tinggal di Jepang pada abad 16, sempat berujar bahwa “bahasa Jepang adalah bahasa yang diciptakan oleh setan”
Shodou (cara menulis) adalah nama lain kaligrafi bahasa Jepang, berawal dari teknik penulisan Cina yang berusia hampir 4500 tahun silam. Umumnya huruf kanji yang sering ditulis menjadi kaligrafi, karena memiliki cara penulisan huruf yang khusus. Teknik menulis kaligrafi ini terbagi atas 3 macam gaya, yaitu :
Kaisho (menulis dengan tepat)
Ini adalah gaya yang paling mendasar dalam penulisan huruf kanji, sering dipergunakan di majalah atau koran. Bentuk huruf yang dihasilkan tidak jauh berbeda dan bentuk asli huruf kanji.

Gyousho (perjalanan menulis) Lebih merupakan gaya menulis miring huruf Jepang, biasanya warga Jepang yang lebih berpendidikan sering menulis dengan cara ini.
Shousho (menulis rumput)
Hampir sama dengan menulis miring huruf Jepang, tapi huruf lebih menjadi satu kesatuan, hanya ahli kanji yang bisa membacanya. Jenis gaya ini hanya dipergunakan untuk suatu kesenian saja.

Hingga sekarang tulisan kaligrafi yang dituangkan di atas kain / kakemono cukup populer di Jepang ataupun dibelahan dunia lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar