Pembagian sejarah bahasa jepang
1.Bahasa zaman Kodai (13000 B.C – 600 A.D)
2.Bahasa zaman jodai (600 – 784)
3.Bahasa zaman Chuuko (784 – 1184)
4.Bahasa zaman Chuusei (1184 – 1603)
5.Bahasa zaman Kinsei (1603 – 1867)
6.Bahasa zaman Kindai (1868 – 1945)
7.Bahasa zaman Gendai (1946 – 1989)
Bahasa zaman Kodai (13000 B.C – 600 A.D)
Zaman ini telah berlangsung sejak zaman Jomon, Yoyoi, dan Kofun. Pada zaman Jomon, kepulauan di Jepang baru dihuni oleh manusia hanya beberapa daerah, Hyougo, Shizouka, Okinawa, dan Achi. Di zaman ini belum ada perubahan bahasa yang begitu signifikan.
Bahasa zaman Jodai (600 – 784)
Zaman Jodai meliputi zaman Asuka dan Nara. Di zaman ini ditandai oleh adanya perubahan zaman yang bersifat kerakyatan ke zaman hokum dan etika. Zaman Jodai juga menjadi debutnya bidang sastra, yang ditandai dengan terbitnya buku-buku kojiki yang berisi tentang catatan kuno jepang, Fudoki mengenai Geografis Jepang, Nihonshoki tentang silsilah Jepang, dan Manyoushuu berisi kumpulan nyanyian Jepang. Di zaman ini berada di kekuasaan dinasti Yamato.
Bahasa zaman Chuuko (784 – 1184)
Zaman chuuko diawali sejak zaman Heian sampai dengan zaman Insei. Sejak zaman chuuko perkembangan bahasa dengan fokus kosakata semakin maju. Di zaman ini merupakan zaman para bangsawan.
Bahasa zaman Chuusei (1184 – 1603)
Zaman Chuusei berlangsung sejak zaman kamakura kira-kira tahun 1184 samapai zaman Muromachi tahun 1903. Perkembangan agama dan sastra mendorong majunya perkembangan bahasa. Pada zaman ini mulai berkembang kosakata dengan cara menulis ateji. Selain itu, pada abad pertengahan enam belas, sejalan dengan masuknya agama keristen ke Jepang, berkembangnya pula penulisan huruf latin (Romaji) ala Portugis.
Bahasa zaman Kinsei (1603 – 1867)
Zaman Kinsei berlangsung selama zaman Edo dengan kekuatan bertumpu pada Tokugawa Bakufu yang ditandai dengan kekuatan para Bushi. Di zaman ini mulai dilakukan penelitian terhadap gramatika, penulisan klasik (koten), bahkan pada zaman ini pun mulai muncul penelitian-penelitian tentang bahsa Jepang (kokugoku).
Bahasa zaman Kindai (1868 – 1945)
Zaman Kindai berlangsung selama dua zaman, yaitu zaman Meishi dan Taisho. Pada zaman ini munculah dua pemikiran dalam pengelompokan bahasa, yaitu dialek (hougen) dan Tokyogo “bahasa Tokyo” yang disebut dengan Edogo “bahasa Edo”.
Bahasa zaman Gendai (1946 – 1989)
Zaman ini berawal sejak perang dunia kedua sampai akhir melemahnya kekuasaan Showa Tenno. Di zaman ini kekuatan Tenno di bidang pendidikan mulai bergeser dan Jepang pun mulai memasuki Demokrasi.